Selasa, 10 Januari 2012

TURBIN AIR

1 Komponen Penyusun
Komponen-komponen Pembangkit Listrik Mikro Hidro :
  • Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)
    Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai (‘Intake’ pembuka) ke dalamsebuah bak pengendap (Settling Basin).
  • Settling Basin (Bak Pengendap)
    Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
  • Headrace (Saluran Pembawa)
    Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
  • Headtank (Bak Penenang)
    Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
  • Penstock (Pipa Pesat/Penstock)
    Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.
  • Turbine dan Generator (Turbin dan Generator)Perputaran gagang dari roda dapat digunakan untuk memutar sebuah alat mekanikal (seperti sebuah penggilingan biji, pemeras minyak, mesin bubut kayu dan sebagainya), atau untuk mengoperasikan sebuah generator listrik. Mesin-mesin atau alat-alat, dimana diberi tenaga oleh skema hidro, disebut dengan ‘Beban’ (Load).
PRINSIP KERJA

    Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Berikut proses Pembangkit Listrik Mikrohidro merubah energi aliran dan ketinggian air menjadi energi listrik.Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dengan ketinggian tertentu menuju rumah instalasi (rumah turbin).
    Di rumah instalasi, air tersebut akan menumbuk turbin. gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik berupa berputamya poros turbin.
     Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan mengunakan kopling. sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. kemudian energi listrik tersebut akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban). 

    Kelebihan
    PLTMH merupakan salah satu pembangkit listrik yang cukup unik karena meskipun dalam skala kecil tetapi memiliki banyak kelebihan, yakni :
    1.   Energi yang tersedia tidak akan habis selagi  siklus dapat kita jaga dengan baik, seperti daerah tangkapan atau catchment area, vegetasi sungai dansebagainya.
    2.   Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator, panel kontrol, hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW (kondisional).
    3.  Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.
    4.   Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak akan sulit untuk mendapatkan sparepart-nya.
    5.   Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak langsung kita dituntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar tetap seimbang, sehingga sudah barang tentu tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor atau erosi. Dan pada gilirannya ekosistem sungai atau daerah tangkapan akan tetap terjaga, dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih teredam.
    6.   Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil, langkah ini akan berperan dalam mengendalikan laju harga minyak di pasar internasional. 
    7.   Teknologi yang relatif sederhana dan mudah dioperasikan.

    Kekurangan 
    Sebuah PLTMH diantaranya adalah:
    1. Lokasi potensi jauh dari beban sehingga cenderung tidak ekonomis
    2. Harga sparepart yang cenderung masih mahal
    3. Penentuan tariff yang menyulitkan karena pertimbangan social yang dominan
    4. Tingginya biaya dan waktu yang dibutuhkan.
    kebanyakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Mikrohidro (PLTMH) menghadapi berbagai hambatan seperti rendahnya faktor beban, kurangnya data yang cukup dan peran serta masyarakat setempat, hingga mempengaruhi tingginya biaya dan waktu yang dibutuhkan.

    TURBIN GAS

    Cara kerja: Proses sederhana sistem terbuka
    Pembahasan yang pertama sekali adalah mengenai masalah cara kerja dan
    kostruksi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang, yang sama
    juga bila kita membahas secara singkat turbin gas yang dipakai, di industri. Cara kerja
    turbin gas penggerak terbang sebagai berikut:


    Kompresor tekanan rendah menghisap  udara luar yang ada disekelilingnya,
    kemudian udara tersebut ditekan dan dimasukkan kedalam kompresor tekanan tinggi
    untuk ditentukan (dimampatkan) lagi.

    Selanjutnya udara tekan ini di alirkan kedalam ruang bakar. Didalam ruang bakar
    disemprotkan bahan bakar kedalam arus  udara tersebut sehingga terjadi proses
    pembakaran. Gas hasil pembakaran yang terbentuk itu kemudian dimasukkan kedalam
    turbin tekanan tinggi selanjutnya terus ke turbin tekanan rendah, dan sesudah
    memberikan sisa gaya dorongnya gas hasil pembakaran ini keluar menuju udara luar.

    Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa ada buah paras penggerak yaitu :

    1. Turbin tekanan rendah menggerakkan kompresor tekanan rendah dan melalui
    roda gigi transmisi  menggerakan propeller (baling-baling) sebagai daya untuk
    digunakan selanjutnya.

    2. Turbin tekanan tinggi menggerakkan kompresor tekanan tinggi. Kecepatan putar
    kedua turbin adalah, berbeda dimana ukuran turbin dan kompresor kadang-kadang
    dibuat menurut teknik aliran fluids yang terbaik. Mekanisme kedua turbin tersebut
    tidak saling mempengaruhi satu sama lainnya, karena sebagian dari paras turbin
    tekanan rendah berada didalam paras turbin tekanan tinggi.


    Sistem turbin gas sederhana 
    Turbin gas ini disebut mempunyai proses  sederhana, karena fluids kerjanya
    adalah udara biasa tanpa  harus diolah/dipersiapkan  lebih dahulu, cukup hanya
    dimampatkan lebih dahulu kemudian dipakai untuk proses pembakaran bahan bakar. Gas
    hasil pembakaran dengan entalpi yang tinggi inilah yang jadi fluidanya untuk bekerja.
    Selain itu pembuangan panasnya juga sederhana tidak terlalu ruwet, karena gas bekasnya,
    bisa dibuang ke udara luar. Pada prinsipnya dapat dibandingkan dengan proses kerja dari
    instalasi tenaga uap yang cukup ruwet.

    Daya yang dihasilkan turbin 
    Pada instalasi tenaga uap turbin menggerakkan generator, dimana daya yang
    dihasilkan turbin dengan daya generator sama besarnya. Untuk turbin gas keadaannya
    berbeda, karena daya yang dihasilkan turbin harus dibagi menjadi sebagian untuk
    menggerakkan, kompresor udara dan sebagian lagi untuk menggerakkan generator listrik.
    Perbandingan dayanya kurang lebih 3:2:1 , misalnya agar dapat memutar generator listrik
    yang mempunyai daya 1000 kW, turbin gas harus mempunyai daya dara membutuhkan
    daya 3000 kW , karena kompresor udara membutuhkan daya 2000 kW.


    Jalannya proses didalam diagram diagram p – v dan diagram T - s 
    Jalannya proses siklus didalam turbin gas adalah sebagai berikut; bila mesin
    kompresi dan mesin ekspansi sudah di putar, maka diantara kedua mesin tersebut
    dimasukkan panas. Panas ini harus diubah menjadi daya mekanis semaksimal mungkin.
    Untuk mendapatkan daya usaha yang sebesar mungkin, terdapat suatu permasalahan
    antara temperatur, dan tekanan gas yang saling berhubungan satu dan lainnya dan untuk
    mempermudah pengertian lebih dulu dibahas  proses yang terjadi didalam torak


    Contoh Soal:
    Berapakah besarnya daya yang berguna (daya effektif) teoritis tanpa kerugian dari suatu
    proses siklus turbin gas, bila temperatur sebelum turbin yang diizinkan maksimum
    t3 = 850 C
    dan kompresornya mempunyai perbandingan tekanan µ = P2 / P1 = 6
    Berapakah daya yang dihasilkan turbin teoritis bila banyaknya udara yang bekerja
    didalam instalasi turbin ms = 20 kg / detik.
    Jawab:
    Perhitungan menurut persamaan  w yang berguna,
    Wn              T3                        1
    ------    =   -------  .  (1  -   -----------  )   -  (µ ^(x-1)/x  –1)
     cp.T1                                    µ(x – 1 )/x
       
    cp =  1,004 kJ / kg K =  Kapasitas panas spesifik
    T1 = t1 + 273 = 15°C +  + 273°C = 288° K
    T3 = 850
    C + 273 C  = 1123 K
    µ = 6
    x = 1,4 untuk udara dan (x-1)/x = 0,285
      WN
    ---------   =   3,9 . 0,4 – 0,66 = 0,90
     Cp.T1
    Bandingkan dengan harga-harga yang terdapat pada Gambar 7.
     
    W yang berguna  =  0,90 . 1,004  .288  =  270 KJ/Kg
    Bila kapasitas udara yang bekerja  m  = 20 Kg/detik, maka daya yang dihasilkan
    instalasi turbin gas teoritis adalah : p = 270 kJ/kg . 20  kg/det  = 5400 kJ/det
                                                    = 5400 kW.


    Material (logam) untuk instalasi turbin gas 
    Dengan makin tingginya temperatur operasi turbin gas, maka kekuatan logam
    bahan instalasi turbinpun akan turun. Sifat material yang menentukan dalam pemilihan
    logam untuk instalasi turbin gas adalah daya tahan/kekuatan logam untuk menerima
    beban dalam jangka waktu yang lama (creep strength), atau pada beban berapa sesuatu
    benda uji/logam dapat patah sesudah mengalami pembebanan dalam jangka waktu yang
    tertentu, hal ini tergantung dari besarnya temperatur benda uji.


    Bahan bakar untuk turbin gas 
    Untuk turbin gas dengan proses sistem terbuka hanya bisa menggunakan bahan
    bakar yang berbentuk cair atau gas, karena hasil proses pembakaran harus bebas dari sisasisa bahan bakar (abu) yang teras dan tidak menimbulkan korosi yang diakibatkan
    peristiwa kimia.

    Bahan bakar cair 
    Minyak bakar asalnya dari minyak bumi yang mengandung campuran zat
    hidrokarbon. Minyak bakar berat dan sedang adalah yang mula-mula sekali dipergunakan
    untuk turbin gas pada industri. Minyak ini mengandung aspal dan bitumen, yang dapat
    menyebabkan terbentuknya suatu endapan yang sukar terbakar diruang bakar dan disudu
    -sudu turbin, dan abunya kebanyakan mengandung garam Natrium dan berkombinasi
    dengan Vanadium. Bahan bakar diesel adalah  cocok untuk turbin gas, tetapi harganya
    cukup mahal.

    Bahan bakar berbentuk gas  
    Bahan bakar yang berbentuk gas yang  biasanya digunakan untuk turbin gas
    adalah gas dapur tinggi, gas bumi dan gas yang diperoleh dari instalasi penguapan gas
    arang untuk industri. Gas dapur tinggi adalah barang sisa-sisa dan harganya murah, tetapi
    nilai kalornya rendah. Gas bumi adalah bahan bakar yang ideal untuk turbin gas yang
    mengandung Methan (CH4) dengan kadar 65 % sampai 92 %.


    Konstruksi ruang bakar 
    Udara yang telah dimampatkan dimasukkan kedalam ruang bakar. Luas
    penampang yang dibutuhkan didapat dari satu persamaan kontinuitas, yaitu A = V/c.
    Yang paling penting adalah memilih dan menentukan kecepatan udara di
    beberapa sektor yang berlainan.


    Kecepatan udara didaerah pembakaran harus mulai dari c = 25 m/detik sampai
    dengan 30 m/detik. Bila c terlalu kecil, nyala api akan menyebar kearah komprensor, dan
    sebaliknya hila kecepatan udara c terlalu besar, nyala api akan membesar kearah saluran
    keluar ruang bakar. Hal ini  akan mengakibatkan temperatur di bagian masuk turbin
    semakin tinggi, dan juga akan memadamkan api diruang bakar yang menyebabkan
    timbulnya tegangan akibat adanya panas (thermal stress).
    Dimana tegangan tersebut disebabkan  karena adanya pembagian temperatur
    sebelum turbin yang tidak merata.


    Konstruksi mesin 
    Kompresor dan turbin mempunyai rotor yang sama, ditahan dua bantalan radial
    dan satu bantalan aksial (kiri).Rumah mesin bagian luar umumnya terdiri dari rumah
    bagian tengah, rumah bagian udara masuk dan rumah bagian dari gas bekas ke luar yang
    satu sama lainnya dihubungkan dengan kuat .
    Rotor
    Rotor, pada Gambar 15. , konstruksinya terdiri dari beberapa piringan tersendiri yang
    dilengkapi sudu, serta kedua ujungnya dan  bagian tengahnya dihubungkan satu sama
    yang lain dengan prinsip jangkar tarik.
    Bagian-bagian tersebut satu sama lain Baling memegang , dengan sistem Hirth
    berkerat-kerat seperti gergaji.
    Rotor menjadi ringan dan mempunyai kecepatan kritis dengan letaknya lebih
    tinggi daripada kecepatan putar turbin. Bagian-bagian rotor dan sudu-sudu turbin
    didinginkan dari dalam. Udara dimasukkan kedalam rotor melalui lubang yang terletak
    dibagian belakang tingkat terakhir dari kompresor.
    Rotor mengalami gaya gager aksial,  yang berlawanan dengan gaya gager
    kompresor. Untuk kompresor arahnya ke kiri sedangkan untuk turbin arahnya ke kanan.


    Ruang bakar  
    Kedua ruang bakar terletak dan dihubungkan dengan flens di samping rumah
    turbin, yang bertujuan sebagai saluran  untuk gas dan udara yang pendek sehingga
    kerugian alirannya juga kecil.
    Sa1uran gas panas dari ruang bakar ditempatkan di dalamnya saluran udara dari
    kompresor, dengan demikian tidak membutuhkan isolasi panas yang khusus. Arus gas
    akan belok 90.
     sebanyak dua kali, sebelum masuk kedalam turbin, dengan demikian akan
    diperoleh suatu eampuran yang baik dan bebas dari gumpalan gas panas yang mengalir
    tetapi tidak mau bercampur dengan udara.
    Fundasi Mesin  
    Instalasi ini ditumpu oleh 3 bush konstruksi rangka baja. Dibagian depan
    kompresor dibuat sebagai, tangki minyak, dan diatasnya ditempatkan rumah sebagai
    bantalan bagian depan. Rumah turbin ditumpu oleh dua buah penumpu tetap dan dua
    buah penumpu, yang bisa bergerak.


    Turbin gas 
    Dasar-dasar untuk menentukan ukuran-ukuran ukuran utama turbin gas misalnya
    Diameter tingkat D, dan kecepatan keliling u, panjang sudu pengarah dan panjang sudu
    jalan, panas jatuh pada tingkat dari turbin dan jumlah tingkat sama dengan proses. turbin
    uap, hanya perbedaannya adalah untuk turbin gas yang bertingkat banyak, selain bekerja
    dengan proses tekanan lebih dengan r = 0,5, harga u/c1 = 0,7 sampai 0,8.
    Sistem sudu-sudu turbin gas terdiri dari sudu pengarah yang ditempatkan didalam
    rumah turbine Tingkat tekanan lebih r = 0,5 bekerja dengan kecepatan gas yang rendah.
    Makin besar kecepatan keliling u, akan makin besar pula jumlah panas jatuh yang bekerja
    didalam tingkat tersebut. Hal ini diperoleh dari hubungan antara u/c1 dimana c1 = 0,7
    sampai 0,8 , dan dengan hst
     = c1^2 / 1000,
    sekian

    Minggu, 08 Januari 2012

    BESI TUANG

    1.Tinjauan Umum

    Besi tuang seperti halnya baja, pada dasarnya adalah paduan besi-karbon yang lebih tinggi, biasanya antara 2,5-4,0 % C. ductilitinya rendah, tidak dapat ditempa, diroll, didrawing, dll. Satu-satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan penuangan, karena itu namanya besi tuang.
    Walaupun keuletan dan kekuatannya lebih rendah daripada baja, tetapi karena mudah di tuang dan mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna, maka penggunaannya lebih luas, apalagi dengan diberi tambahan unsur paduan dan proses laku panas yang tepat, maka sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

    2.Klasifikasi
    besi tuang biasanya di klasifikasikan menurut struktur metalografinya. Dalam hal ini karbon dalam besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa instentisial yaitu sementit karbida besi atau berupa grafit karbon bebas. Pengelompokan dapat dimulai berdasarkan kondisi karbonnya. Bila Seluruh karbon berupa sementit maka ia adalah besi tuang putih, selanjutnya dikelompokkan berupa bentuk fisik grafitnya,. Terjadinya struktur yang berbeda-beda ini di pengaruhi oleh beberapa faktor terutama kadar karbon, kadar paduan dan pengotoran, laju pendinginan selama dan sesudah pendinginan.dan laku panas sesudah penuangan.
                Biasanya besi tuang dikelompokkan menjadi:
    a.       besi tuang putih, dimana Seluruh karbon berupa sementit.
    b.      Besi tuang mampu tempa, dimana karbonnya berupa temper karbon, debngan matrik berupa perlitik dan ferritik.
    c.       Besi tuang kelabu, dimana karbonnya berupa grafit berbentuk flake dengan matrik ferlitik dan perlitik.
    d.      Besi tuang modular, dimana karbonnya berupa nodular graphite dengan matrik feritik dan perlitik.


    3. Besi Tuang Putih
                besi tuang putih biasa diproduksi adalh besi tuang putih hypoeutectic. Untuk mempelajari perubahan yang terjadi selama pembakuan dan pendinginan perhatikan diagram fasa besi karbida.
                Pada temperature X1 berupa cairan dan mulai membeku pada X2, membentuk kristal austenit. Dengan penurunan temperature maka makin banyak austenit yang terbentuk, makin sedikit sisa cairan dan komposisinya makin kaya karbon . pada temperature X3 sudah banyak austenit yang terbentuk, bila reaksi austetik selesai maka akan mulai lagi terjadi penurunan temperature dengan makin rendahnya temperature makin rendah pula kelarutan karbon dalam austenit. Pada X4 komposisi austeniy akan bertranformasi menjadi autectoid sehingga struktur akhir akan terdiri dari dendrite austentit yang bertranformasi menjadi perlit.
                Mengingat bahwa sementit adalah struktur yang sangat keras dan getas maka besi tuang putih yang mengandung sejumlah besar sementit yang berupa jaringan yang kontinyu juga akan keras, tahan aus dan sangat sulit dimaching.

    4.Besi Tuang Mampu Tempa
                Sementit adalah struktur yang metastabil, ia cenderung untuk bedekomposisi menjadi besi dan karbon. Besi tuang mampu tempa dibuat dari besi tuang putih dengan suatu proses yang dinamakan meleableisasi bertujuan mengubah sementit besi tuang putih menjadi temper karbon dan ferrit, proses ini dilakukan dengan dua tahapan annealing. Annealing tahap pertama dan annealing tahap kedua.
                Pada annealing tahap pertama, besi tuang putih dipanaskan sampai 900-9500C selama beberapa jam, selama pemanasan perlit akan bertamformasi menjadi austenit, yang juga akan melarutkan sebagian sementit. Setelah itu didinginkan cepat ke 7600C untuk melakukan annealing tahap kedua.
                Pada annealing tahap kedua, benda kerja didinginkan sangat lambat laju pendingnan 3-9 0C per jam, melewati daerah temperature kritis dimana reaksi autektoit akan berlangsung, selama pendinginan ini karbon yang masih terlarut dalam austenit akan keluar dari austenit, tidak sebagai sementit seperti biasanya, tetapi sebagai grafit.austenit akhirnya akan bertranformasi menjadi ferrit. Bila pendinginan pada annealing tahap kedua lebih dipercepat maka akan ada sebagian karbon yang tidak samapi keluar menjadi grafit, masih tetap larut dalam austenit, yang pada pendinginan selanjutnya akan bertranformasi menjadi perlit. Makin tinggi temperature awal quenching dan makin tinggi laju pendinginannya makin banyak perlit yang terbentuk. Dengan laju pendinginan yang cukup tinggi akan dapat diperoleh matrik yang sepenuhnya perlitik.
                Bila laju pendinginan pada saat melalui daerah kritis tidak cukup tinggi maka hanya karbon yang ada disekitar inti grafit yang sempat keluar keluar dari austenitsehingga disekitar grafit akan terjadi ferrit dan di daerah yang agak jauh akan terjadi perlit.
    Biasanya struktur perlitik dari melleabel cast iron perlu ditemparing untuk yang berstruktur perlitik kasar, temparing dilakukan pada temperature antara 650-7000C, sehingga diperoleh speroidized carbide, karena sementit yang ada pada perlit akan berubah menjadi spheoroidit dengan demikian machinability akan naik, begitu juga dengan ketangguhannya, sedangkan kekerasannya akan menurun.



    5.Besi Tuang Kelabu
                Besi tuang kelabu adalh besi tuang yang paling banyak diguanakan, berbeda dengan besi tuang melleabel grafit pada besi tuang kelabu terbentuk pada saat pembakuan . proses grafitisasi ini didorong oleh tingginya kadar karbon. Grafit merupakan bagian terlemah dalam besi tuang, kekuatan besi tuang sangat tergantung kekuatan dari matriksnya, matrik ini tergantung apada kondisi dari semenrtit pada autektoid, bila komposisi dan laju pendinginan diatur sedemikian rupa, sehingga sementit pada eutectoid juga akan menjadi grafit. Maka struktur dari matrik sepenuhnya ferrit.

    5.1. Penggaruh unsur lain terhadap besi tuang
                pada besi tuang biasanya terdapat unsur lain selain besi dan karbon. Adsanya unsur ini kan mempengaruhi sifat besi tuang. Antara lain:
    a.       Silikon
    Silikon merupakan unsur yang sangat penting dalam pembuatan besi tuang, ia menaikkan fluidity dari cairan besi sehiongga mudah dituang ke dalm cetakan yang tipis dan rumit. Silikon adalh unsur yang mendorong pembentukan grafit pada besi tuang, selama pembakuan dengan adanya silikon karbon kan membeku sebagai grafit yang berbentuk flake. Bentuk ini hanya bisa dirubah mencairkan kembali.
    b.      Sulfur
    Sulfur berlawanan dengan silikon, sulfur akan mendorong terbentuknya karbida, dalam jumlah yang cukup bsar sulfur akan menyebabkan besi tuang menjadi besi tuang putih yang sangat keras dan getas.
    c.       Mangan
    Mangan mendorong pembentukan karbida, tapi tak sekuat sulfur. Bila jumlah mangan yang diguanakan untuk pembentukan MnS, maka mangan tersebut mengurangi pengaruh sulfur dalam pembentukan karbida
    d.      Phosphor
    Phosphor menaikkan fluidity dan memperluas daerah pembakuan eutektik, juga untuk mendorong pembentukan grafit, bila kadar silikon cukup tinggi dab kadar phosphor rendah, phosphor diperlukan bila harus menuang benda tuang dengan dinding tipis.
    5.2. laku panas besi tuang kelabu
                besi tuang mengalami pemanasan biasanya jauh di bawah daerah temperature kritis, temperature transformasi perlit menjadi austenit, yaitu sekitar 510-5650C dengan pemanasan selama 1 jam pada temperature tersebut akan menghilangkan 75-85% dari tegangan yang diinginkan.
                Annealing pada temperature 710-800oC akan meningkatkan machinability. Pada temperature ini sementit yang akan berdekomposisi menjadi grafit dan ferrit. Besi tuang harus berada pada temperature ini dalam waktu yang cukup panjang sehingga dapat terjadfi grafitisasi yang sempurna.
                Normalising dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanik atau untuk mengembalikan sifatnya semula, yang berubah akhibat proses laku panas sebelumnya. Normalizing dilakukan dengan memanaskan besi tuang di atas temperature tranformasi, ditahan kuarng lebih 1 jam/inc tebak benda, lalu didinginkan dengan udara diam.

    5.3. ukuran dan distribusi dari grafile flakes
                grafit berbentuk flake dengan ukuran yang besar akan memutuskan kontinyuitas matrik, akibatnya menurunkan kekuatan dan keuletan besi tuang kelabu.flake ndengan ukuran kecil tidak terl;alu berpengaruh buruk, karenanya biasanya banyak diinginkan. Ukuran flake dapat ditetapkan dengan cara membandingkan dengan suatu ukuran standar yang sudah ditetapkan bersama antara AFS dan ASTM yaitui dengan mengukur panjang grafit flake yang terpanjang dari besi tuang kelabu. Dengan menambah jumlah silikon maka jumlah eutectic yang terjadi juga akan bertambah dan memperkecil ukuran flake mengingat bahwa silikon adalh unsur yang mendorong grafitisasi. Cara terbaik untuk memperkecil ukuran grafit dan memperbaiki penyebaranya ialah dengan menambahkan jumlah bahan yang di kenal sebagai innoculen.

    5.4.sifat mekanik dan penggunaan besi tuang kelabu
                kekuatan tarik merupakan sifat yang penting dalam memilih besi tuang untuk bagian konstruksi yang akan menerioma beban tarik.kekerasan dari besi tuang kelabu merupakan harga rata-rata dari grafit yang lunak dan matriknya. Komposisi juga merupakan pengaruh terhadap kekerasan , kadar karbon, dan silikon yang makin tinggi akan menurunkan kekerasan, walaupun pengaruhnya tak sebesar pengaruh terhadap kekuatan tarik.karena besi tuang kelabu adalah jenis benda tuangan yang paling murah maka bila diperlukan benda tuangan kelabu merupakan pilihan pertama logam lain dapat dipilih bila sifat mekanik dan sifta fisik dari besi tuang kelabu tidak memenuhi syarat.

    6.Nodular Cast Iron
                nodular cast iron dikenal juga dengan nama ductile iron, dari namanya dapat diterka bahwa besi tuang ini grafit berbentuk bola-bola kecilkarena grafitnya yang terbentuk speroid yang padat ini kekuatan dan ketangguhannya lebih tinggi dari besi tuang dengan grafit berbentuk flake, oleh karena itu da yang menamakannya besi tuang ulet. Besi tuang nodular austenitic termasuk besi tuang paduan berkadar tinggi, besi ini penting karena sifat tahan korosinya yang relatif tinggidan sifat creepnya pada temperature tinggi baik. Besi tuang nodular banyak di gunakan di bidang pertanian, untuk traktor, dan perlengkapannya, diesel, automotive, untuk poros engkol, kepala silinder, dll

    7. Besi Tuang Paduan
              Besi tuang paduan adalah besi tuang yang mengandung satu atau beberapa unsur paduan dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan modifikasi terhadap sifat fisik maupun mekaniknya. Unsur paduan yang sering dipakai dalam grafitisasi:
    a.       Chrom
    Chrom akan memperbanyak jumlah karbon yang terikat yaitu dengan membentuk karbida kompleks chrom-besi, penambahan sedikit chrom akan menaikkan kekuatan, kekerasan, dept of chill, tahan aus, tahan panas tapi machinabilitynya menurun
    b.      Tembaga
    Tembaga bertindak sebagai grafitisert, tapi kemmaampuannya hanya seperlima dari silikon, kadar tembaga biasanya antara 0,25-2,5% tembaga cendereung memecah karbidayang besar menjdai lebih halus dan akan memperkuat matrik.



    c.       Molybden
    Molybden akan memperbaiki sifat mekanik, biasanya di tambahkan0,25-1,25% dan pengaruhnya sama seperti terhadap baja, kekerasan besi tuang menjadi lebih baikmencegah terjadinya Distorsi dan retak pada besi tuang.
    d.      Vanadium
    Vanadium unsur pembentuk karbida yang sangat kuat, dan menghallangibentukan grafit dengan menambah 0,10-0,25%%V akan menaikkan tensiule strength, tranverse strength,  dan kekerasan
    e.       Nikel
    Nikel adalah unsur yang mendorong pembentukan grafit, tapi kekuatannya separuh dari silikon. Nikel pada besi tuangh dimaksudkan untuk mengontrol struktur mikro yaitu dengan menghalangi tranformasi austenit, menstabilkan perlit dan mempertahankan jumlah karbida.

    Selasa, 03 Januari 2012

    THREE PIECE CAN

    Kaleng tiga lembar (Three- piece-cans) adalah kaleng yang mempunyai satu lingkaran dan dua tutup.
    Bahan baku kaleng tiga lembar ini adalah plat timah (Tin Plate) atau baja bebas timah (TFS).

    Tahap-tahap pembentukan kaleng tiga keeping :

    1. Membuka gulungan tinplate menjadi lembaran
    2. Memotong lembaran menjadi ukuran yang lebih kecil/ slitting
    3. Pemberian lapisan dengan vernis pada bakan permukaan dalam dari kemasan. Fungsi lapisan vernis untuk melindungi permukaan tinplate dari korosi dan dari setiap kemungkinan interaksi antara isi (bahan yang dikemas) dengan logam
    4. Lembaran yang telah divernis dikeringkan dalam mesin pemanas (oven)
    5. Lembaran luas dipotong menjadi lembaran kecil seukuran satu tubuh kaleng. Kepingan tinplate seukuran calon kaleng ini disebut “blank” atau “body blank”. Proses ini disebut slitting
    6. Masing-masing helai kecil digulung menjadi bentuk tabung
    7. Tabung dipateri atau dilas. Pada resistance welding  suatu arus listrik melelewati kedua permukaan pelat yang akan disambung. Karena adanya hambatan arus listrik timbullah panas yang akan melelehkan permukaan pelat sehingga kedua pelat menyatu.
    8. Bagian dalam bekas las disemprot atau dioles kembali dengan vernis atau lak. Sedangkan bagian luar disembur dengan udara panas untuk mengantisipasi berubahnya sifat mekanis karena pengelasan.
    9. Pembetukan kuping (flange)  pada bagian atas dan alas badan kaleng pada mesin flanger
    10. Tujuan pembentukan kuping (flange) untuk memudahkan peletakan tutup atas dan bawah
    11. Pembentukan cincin-cincin atau manik-manik melingkar badan kaleng. Tujuaannya untuk menambah kekuatan badan kaleng.
    12. Pengujian dengan cara meniupkan udara bertekanan ke dalam kaleng untuk memastikan bahwa kaleng tidak bocor. Pada saat peniupan kaleng dibenamkan dalam air.
    13. Menyimpan kaleng ke dalam gudang untuk dikirim ke pabrik pengalengan


    KEMASAN LOGAM

    Metode pembuatan Kemasan Kaleng dari Tinplate:
              Printing dilakukan dengan tujuan untuk pembuatan : dekorasi dan melindungi kaleng dari karat atau untuk mencegah reaksi antara tinplate dengan bahan yang dikemas.
              Slitting / Shearing adalah proses memotong tinplate menjadi body blank atau strip yang digunakan untuk pembuatan komponen-komponen kaleng sesuai kebutuhan.
              Pressing adalah proses pembuatan komponen-komponen kaleng seperti tutup atas / bawah atau body kaleng

              Keuntungan:
                    - Banyak untuk produk makanan
                    - Perlindungan menyeluruh terhadap isinya
                    - Ketahanan suhu bagus
                    - Tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan
                    - Ketahanan mekanis bagus
              Kekurangan:
                    - Daya tahan terhadap korosi kurang
                    - Adanya lipatan
    Alumunium mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan ataupun merugikan untuk dijadikan bahan kemasan.
              Keuntungan:
                    - Berat lebih ringan dari pada baja dan timah
                    - Mudah dilekukkan sehingga mudah dibentuk
                    - Tidak berbau, tidak berasa dan tidak beracun
                    - dapat menahan masuknya gas atau uap air
              Kerugian:
                    - Sukar disolder sehingga sambungan menjadi kurang rapat
                    - bila terlipat maka mudah terjadi lubang
                    - tidak mampu sebagai kemasan kalau hanya terbuat dari alumunium murni.
                   
                    Untuk mengatasi kekurangan atau mengurangi biaya dan memperbaiki daya tahannya terhadap korosi Logam-logam yang biasanya digunakan sebagai campuran pada pembuatan wadah aluminium adalah tembaga, magnesium, mangan, khromium dan seng.


     Tinplate adalah lembaran (sheet) baja ringan kadar karbon rendah (low-carbon mild steel) yang bervariasi dalam ketebalan antara 0,15 sd. 0,5 mm dengan coating setebal 0,4 µm sd. 2,5 µm pada kedua permukaan material
    sifat mekanis
            Ductility (kemampuan untuk dideformasi yang ekstensif tanpa retak), dan
            Drawability (sifat ini muncul dari pemilihan level baja dan kondisi pemprosesan dalam pembuatan)
            Kemampuan solder yang bagus
            Mampu las
            Tidak beracun
            Sifat lumas
            Lacquerability
            Permukaan tahan korosi yang mengkilap (sifat khas tin)

    Lapisan tin mengikut pada dasarnya yaitu baja, maksudnya bila diberikan sejumlah deformasi di mana baja masih tahan, tin juga akan tahan

    Pembuatan tin plate

    Metode tradisional:
              yaitu dengan mencelupkan atau melewatkan baja melalui sebuah tin cair murni setelah perlakuan permukaan khusus untuk menghilangkan oksida yang ada.
              Kekurangannya adalah dihasilkan coating  yang tidak seragam

    Cara modern: ELECTROPLATING

    Keuntungan electroplating:
              Mampu membuat level coating yang tak mampu dibuat dengan pencelupan
              Mampu membuat lapisan dengan ketebalan yang berbeda pada kedua permukaan
              Ekonomis bagi pemakai karena mampu membuat lapisan yang berbeda antara luar dan dalam sesuai keadaan yang dihadapi.

    Ada dua metode terkenal untuk tinplating:
              Ferrostan process (acid stannous sulfate process)
              Halogen process

    Keunggulan ECCS:
              Permukaan ECCS lebih diterima untuk coating enamel pelindung (lacquer) atau tinta cetak dan pernis dari pada tinplate
              Ketiadaan lapisan tin dengan titik leleh rendah (232ºC) berarti suhu stoving yang tinggi sehingga waktu stoving yang lebih singkat dapat digunakan untuk peng-enamel-an (lacquering) ECCS
    Kerugian :
              ECCS kurang resis (tahan) terhadap korosi dibanding tinplate karena tidak adanya lapisan tin yang dikorbankan, dan sehingga harus di-email-kan pada kedua sisinya.
              Sebagai tambahan container (kaleng) ECCS tidak disolder dengan lead tradisional atau solder tin sehingga pengikatan ECCS harus dengan pengelasan atau dengan bahan perekat organik.
              Bila disolder, ECCS harus dibersihkan lebih dahulu untuk menghapus lapisan chromium. Secara mekanis proses ini sangat lamban, mahal dan tidak efisien.

    Jalur pembuatan paduan aluminum digambarkan skema di bawah ini
    SMELTER, HOLDING FURNACE , SLAB CASTER , REHEAT FURNACE , HOT ROLING, COILING, COLD MILL , HOLDING FURNACE .

     KALENG
    KALENG Terdiri dari :
    n  TUTUP/END:      a. FIXED END/ TUTUP TETAP/ KONVENSIONAL
                     b. EASY OPEN  END (EOE)
    n  DAN BODI
    JENIS KALENG : a. three piece can b. two piece can
    PEMBUATAN TUTUP KALENG
    Tutup kaleng meskipun sederhana tetapi merupakan sebuah pengembangan desain yang rumit untuk mengatasi deformasi optimum.
    Deformasi ini tergantung pada:
    n  Ketebalan pelat
    n  Kepresisian kontur dari expansion ring (lekuk pengembangan)
    n  Kedalaman countersink
    Kekuatan tutup (strength) ditentukan oleh:
    n  Bahan dan perlakuan temper dari logam yang digunakan
    n  Kedalaman / bentuk countersink
    ketahanan terhadap distorsi oleh tekanan internal, hal ini ditentukan oleh adanya satu/lebih expansion rings yang melingkari tutup
    FIXED END
    Tutup konvensional dibentuk dari lembaran tinplate atau TFS yang biasanya telah dilapisi pada kedua permukaannya, yaitu
    n  Enamel pada sisi dalam, dan
    n  Enamel/pengecatan pada sisi luar (exterior)
    Manufakturnya Fixed End
    n  Pemotongan blank rata dengan ukuran yang diperlukan untuk pembuatan tutup
    n  Pembuatan panel steps (countersink dan expansion rings), yang memberikan tutup tahan terhadap tekanan internal dan kevakuman
    n  Pembentukan pinngiran yang dicanangkan untuk seaming (pelipitan)
    n  Deposisi seaming compound diikuti dengan curing
    EASY OPEN END (EOE/ EOC)
    Keuntungan:Mudah dibuka dengan tarikan jari
    Jenis:
    1. Buka sedikit à biasanya untuk minuman
    2. Buka full à untuk bahan padat
    Bahan:
    1. aluminum, alloy àdilapisi kedua permukaannya atau bagian luar dicetak
    2. steel à sulit dibuat
    3. TFS àdihindari karena keausan tool yang tidak bisa diterima selama proses scoring dan pembentukan keling

    Masalah pada EOC yang terjadi dan pemecahannya
    ·         Ring penarik tutup menimbulkan masalah sampah  - Desain ring penarik tutup yang tidak bisa terpisah dari tutup
    ·         Pengelingan terhadap ring penarik tutup dari aluminum (bimetallic container) rawan korosi - Dikembangkan steel easy open unit, namun sulit pembuatannya
    ·         Bahaya ledakan atau kebocoran - Kontrol kondisi scoring

    Proses pembuatan EOE (Easy Open Ends)

    n  pemotongan blank rata dengan ukuran sesuai kebutuhan
    n  Pembentukan pinggiran yang dicanangkan untuk seaming (pelipitan) dan curl (keritingan)
    n  Deposisi seaming compound diikuti dengan drying
    n  Pengepresan panel steps atau rusuk-rusuk untuk memperkuat tutup melawan tekanan internal
    n  fabrikasi dalam sebuah seri rangkaian proses dengan melokalisasi secara memanjang terhadap logam untuk membentuk keling di mana batang / cincin penarik akan ditempel
    n  proses scoring
    n  pendeposisian dan pengelingan batang/ cincin penarik

    PENGGABUNGAN BODY KALENG

    Tahap penyolderan Sisi lipat
    n  guntingan pelat dipotong-potong menjadi empat persegi, diberi lacquer dan didekorasi
    n  dipotong-potong menjadi seukuran body kaleng (termasuk sisi pelipitan) dengan slitting m/c
    n  ujung body blank diberi tekukan untuk menghindari ketebalan extra dimana sisi pelipitan dikeriting ke tutup
    n  penekukan ujung-ujung sisi (hook) kemudian dilapisi film flux
    n  pengerolan
    n  penggabungan (pelipitan) sisi pelipitan diberi pemenasan awal dengan gas jet
    n  penyolderan; dalam bak solder cair (2% tin dan 98% lead)
    n  Pemberian enamel/ lacquer kadang diberikan lagi terhadap salah satu atau kedua permukaan lipatan (disebut “side stripping”) dalam rangka memperbaiki kerusakan enemel awal yang mungkin rusak akibat panas dari solder
     
    Sisi lipat dilas
    Keuntungan dilas:
    n  pengurangan /pembuangan lead dari permukaan pelipitan; lead tidak aman untuk produk makanan
    n  overlap untuk pengelasan 0,4-0,5 mm
    n  berarti lebih hemat dan banyak bidang untuk dekorasi
    n  lebih kuat
    n  mudah membuat pelipitan di ujung (dengan tutup)



    KEMASAN GELAS

    Sebagai bahan kemasan, gelas mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
    kemasan gelas adalah :
    - Kedap terhadap air, gas , bau-bauan dan mikroorganisme
    - Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan
    - Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng
    - Sesuai untuk produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara
    hermetis
    - Dapat didaur ulang
    - Dapat ditutup kembali setelah dibuka
    - Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias
    - Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna
    - Memberikan nilai tambah bagi produk
    - Rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan
    Kelemahan kemasan gelas :
    - Berat sehingga biaya transportasi mahal
    - Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah
    - Dimensinya bervariasi
    - Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.


    Jenis-Jenis Gelas
    Berdasarkan komponen-komponen penyusunnya yang terdiri dari oksidaoksida,
    baik logam maupun non logam, maka dikenal berbagai jenis gelas yaitu :
    a. Fused Silica
    Gelas fused silica dibuat dengan meleburkan pasir. Ciri-ciri gelas ini adalah
    koefisien ekspansinya rendah dan titik lunaknya cukup tinggi sehingga memberikan
    tahanan terhadap panas yang baik. Gelas ini juga memberikan transmisi terhadap
    cahaya ultra violet yang baik.
    b. Alkali Silika
    Gelas alkali silikat mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai perekat
    karton atau melapisi kulit telur supaya tahan terhadap serangan bakteri. Konstituen
    penyusunnya terutama adalah pasir dan soda abu.
    c. Gelas Soda-Kapur Silikat
    Gelas ini merupakan gelas yan paling banyak diproduksi. Komposisinya
    membuat gelas ini mempunyai titik lebur yang tidak terlalu tinggi dan cukup kental
    sehingga tidak mengkristal dan mempunyai daerah kekentalan yang baik untuk proses
    pembuatannya. Bahan utama gelas soda kapur silikat adalah SiO2, CaO, Na2O, Al2O3,
    MgO dan K2O. Gelas ini mempunyai tingkat ketahanan kimia yang rendah atau
    tingkat alkalinitasnya tinggi.
    d. Gelas Barium
    Gelas barium banyak digunakan untuk pembuatan gelas optik karena
    mempunyai indeks reflaksi yang tinggi, sehingga banyak digunakan untuk pembuatan
    lensa kacamata bifokus dan panel layar monitor televisi atau komputer.
    e. Gelas Borosilikat
    Gelas borosilikat mempunyai koefisien ekspansi terhadap goncangan rendah,
    tahan terhadap serangan kimia, dan mempunyai tahanan listrik yang tinggi.
    Kandungan gelas borosilikat adalah 13-28% B2O3 dan 80-87% silika. B2O3 bertindak
    sebagai fluks terhadap silika. Gelas borosilikat banyak digunakan untuk keperluan
    industri dan laboratorium. Contohnya gelas email yang merupakan gelas pelapis,
    mempunyai titik lebur yang rendah, sehingga aplikasi pelapisan dapat dilakukan pada
    suhu yang rendah dan tidak melebihi titik lunak gelas.
    f. Gelas Aluminosilikat
    Gelas aluminosilikat mengandung  20% alumina, sejumlah kecil CaO atau MgO
    dan kadang-kadang menggunakan sedikit B2O3 sebagai fluks. Proses peleburan dan
    pembuatan gelas tipe ini lebih sukar daripada gelas borosilikat. Gelas tipe ini
    mempunyai titik lunak yang tinggi dan koefisien ekspansi yang rendah sehingga sering
    digunakan untuk pembuatan termometer suhu tinggi, pipa-pipa pembakaran dan lainlain.
    g. Gelas Spesial
    Yang termasuk gelas spesial adalah gelas spesial adalah gelas yang berwarna,
    gelas oval, gelas foto sensitif, gelas pengaman (safety glass), gelas optik, fiber glass dan
    gelas keramik.
    h. Gelas Kristal
    Gelas kristal disebut juga lead glass, memiliki tingkat kecemerlangan yang tinggi
    sehingga banyak digunakan sebagai gelas seni (art glass). Gelas kristal mengandung
    timbal (PbO) antara 20-74%, sehingga tidak bisa digunakan untuk makanan dan
    minuman, melainkan hanya untuk barang hiasan dan barang teknis. Tingkat
    kecemerlangan gelas kristal sesuai dengan tingginya kadar timbal. Gelas ini juga
    mempunyai densitas yang lebih besar dari gelas soda kapur silikat, sehingga dengan
    kadar PbO yang lebih tinggi, maka gelas kristal dapat digunakan sebagai perisai nuklir,
    pada alat-alat yang menggunakan teknologi nuklir. Contoh produk gelas kristal adalah
    gelas seni dan berbagai jenis lensa, gelas elekronika, dan gelas solder yaitu bahan
    penyambung dua jenis gelas.


    Bahan dasar dalam pembuatan gelas adalah :
    a. Oksida Pembentuk Gelas
    Bahan pembentuk gelas yang terbaik adalah pasir kuarsa yang merupakan sumber
    SiO2. Silika adalah bahan yang sulit untuk melebur serta memerlukan suhu yang
    sangat tinggi untuk meleburkannya, yang tidak mungkin dapat ditahan oleh dapur
    pelebur. Jika silika sudah dapat dilebur maka kekentalannya sangat tinggi dan
    gelembung-gelembung yang timbul selama peleburan sulit untuk dikeluarkan.
    b. Bahan Pelebur
    Bahan pelebur berfungsi untuk mengurangi kekentalan silika yang telah
    dileburkan dan memungkinkan suhu peleburan silika yang lebih tinggi hingga 1000oC,
    memberikan sifat alir dan sifat muai pada hasil peleburan gelas, memungkinkan
    gelembung-gelembung yang terjadi selama proses peleburan dapat keluar dengan
    sendirinya.
    c. Bahan Stabilisasi
    Gelas yang dihasilkan dari hasil peleburan silika merupakan gelas yang larut
    dalam air sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan industri. Gelas ini
    biasanya digunakan untuk perekat karton atau untuk melapisi kulit telur masak agar
    terlindung dari serangan bakteri. Untuk membuat agar gelas menjadi tidak larut dalam
    air dan tahan terhadap zat-zat kimia maka perlu ditambahkan bahan stabilisasi yaitu
    CaCO3, MgCO3 dan Al2O3.
    d. Bahan Penyempurna
    Bahan penyempurna dalam pembuatan gelas terdiri dari :
    - Bahan pelembut untuk menghilangkan bliser atau seed (seperti berbiji) pada
    gelas yang dihasilkan. Bahan pelembut yang digunakan adalah sulfat atau arsen
    oksida bergantung pada jenis gelas.
    - Bahan pewarna sperti oksida cobalt, chrom dan oksida besi.


    Kemasan gelas ringan merupakan gagasan dari produsen kemasan gelas untuk
    mengadakan inovasi terutama pada botol minuman ringan berkarbonasi (carbonated
    drinks) agar dapat bersaing dengan kemasan plastik, kemasan karton dan kaleng yang
    lebih praktis, lebih ringan dan lebih murah.
    Berat kemasan gelas ringan (light weight bottle) yang volume 425 g adalah 180 g,
    dan ini berarti terjadi pengurangan berat sebesar 57.6% jika dibandingkan dengan
    kemasan botol konvensional yang beratnya mencapai 425 g. Hal ini memungkinkan
    penanganan yang lebih mudah dan biaya transportasi yang lebih murah.
    1. Kekuatan Kemasan Gelas Ringan
    Untuk menjamin kekuatan kemasan gelas ringan yang bertanya kurang dari 50%
    dari kemasan gelas konvensional, maka dilakukan tambahan proses yang disebut Hot
    Ending Coating dan Cold End Coating.
    Hot end coating adalah suatu proses penyemprotan botol-botol yang suhunya
    masih sekitar 600oC dengan suatu bahan kimia (senyawa tin –organis) untuk
    menguatkan botol tersebut, sedangkan cold end coating adalah suatu proses
    penyemprotan botol-botol pada suhu sekitar 80oC dengan suatu senyawa organis yaittu
    Carbonax 4000 yang merupakan nama dagang dari Poly ethylene Glikol atau asam
    oleat, agar botol-botol menjadi lebih licin, sehingga mempunyai daya tahan terhadap
    goresan. Dengan adanya proses tambahan ini, maka kemasan gelas ringan menjadi
    lebih kuat dari kemasan gelas konvensional.
    2. Teknik Hot End Coating dan Cold End Coating
    Botol-botok kemasan yang baru keluar dari cetakan suhunya masih tinggi yaitu
    sekitar 550oC. Botol-botol yang masih berada di atas conveyor mesin yaitu di antara
    mesin cetakan dan annealing lehr diberi proses coating dengan cairan Tin Tetra Chloride
    atau larutan senyawa Tin organis maupun senyawa tin organis padat dengan cara
    menyemprotkan atau menguapkan. Hasil akhir dari lapisan coating ini berupa Tin
    oksida yang terikat kuat pada permukaan botol. Tebal lapisan coating yang diperlukan
    adalah 20-60 c.t.u. (coating-thickness-unit). Pada ketebalan lapisan tersebut, dengan mata
    telanjang tidak dapat terlihat adanya lapisan di permukaan botol. Keebalan lapisan
    lebih dari 60 c.t.u. tidak bermanfaat lagi sehingga merupakan pemborosan dari material
    yang cukup mahal. Di samping itu lapisan coating yang terlalu tebal menyebabkan
    dapat terlihat oleh mata telanjang adanya lapisan tersebut.
    Lapisan coating yang berupa tin oksida ini berfungsi menambah kekuatan
    (mechanical strength) dari botol, namun dapat mengurangi kelicinan permukaan botol,
    sehingga tidak tahan terhadap goresan. Untuk itu diperlukan coating yang kedua yaitu
    Cold End Coating. Botol-botol yang telah mengalami Hot End Coating, terus melewati
    Annealing Lehr (proses pendinginan lambat). Pada suhu sekitar 130oC botol-botol
    disemprot dengan Carbowax 4000 (nama dagang dari Polyhylene Glikol atau Asam
    Oleat). Cold End Coating ini dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan Carbowax
    4000 dengan menggunakan spray gun di atas conveyor Annealing Lehr.
    Slain Cold End Coating dengan cara penyemprotan, juga dilakukan
    pembentukan kabut dari Carbowax 4000 oleh suatu atomizer (air operated venturi
    system). Kabut tersbut kemudian dialirkan ke bagian Annealing lehr dimana terdapat
    botol-botol dengan suhu sekitar 120-140oC. Lapisan Cold End Coating ini menempel
    dengan kuat ke permukaan botol dan juga tidak terlihat oleh mata telanjang. Fungsi
    lapisan cold end coating adalah menjadikan permukaan botol licin, sehingga mengurangi
    koefisien geseran (coeficient of friction).


    Keuntungan Kemasan Gelas Ringan
    Pada umumnya kemasan gelas ringan digunakan untuk sekali pakai, sehingga
    perusahaan pembotolan tidak menerima kembali botol bekas pakai tersebut, dan
    mereka tidak memerlukan waktu dan biaya untuk mengumpulkan botol-botol bekas
    dari tempat yang jauh dengan resiko yang besar. Perusahaan pembotolan juga idak
    memerlukan biaya untuk investasi mesin pencuci botol bekas, sehingga bebas dari
    biaya pencucian dan resiko pecah pada waktu proses pencucian.
    Keuntungan bagi konsumen makanan dan minuman adalah mereka selalu
    menerima kemasan makanan/minuman yang senantiasa baru, bersih, mulus dan
    indah.
    Bagi produsen kemasan gelas yang sering mengalami kesulitan dalam suplay
    cullet (pecahan beling), bisa tertolong dengan sistem one-way-bottle ini karena mudah
    mengumpukan botol-botol bekas untuk digiling menjadi cullet. Di samping itu dengan
    pengurangan berat sekitar 30-50%, maka produsen kemasan gelas dapat memanfaatkan
    penambahan produknya dalam unit pada kapasitas terpasang yang sama. Dengan
    pengurangan berat ini juga produsen dapat menjual produknya lebih murah, dan hal
    ini dapat menguntungkan pihak perusahaan pembotolan.
    Sifat-sifat kemasan gelas konensional juga terdapat pada kemasan gelas ringan,
    yaitu bersifat inert, kuat terhadap gaya himpitan (tidak penyot), tahan pada suhu relatif
    tinggi sehingga dapat dipasteurisasi serta bersifat transparan.
    F. TEKNIK MENUTUPWADAH
    Penutupan wadah merupakan bagian penting dalam proses pengemasan.
    Bagian penutup sering merupakan bagian terlemah dari sistem perlindungan terhadap
    gangguan dari luar. Cara penutupan dapat menyebabkan tutup (sumbat) sebagai
    pembawa jasad renik. Bahan yang umum digunakan sebagai penutup :
    - Besi (kaleng)
    - Alumunium
    - Gabus
    - Plastik
    Bahan-bahan penutup ini dapat bersifat kaku atau flexibel. Sumbat dari kaleng
    atau besi dilapisi dengan sejenis vernis untuk menghindari kontak langsung dengan
    bahan pangan. Penutup seperti ini digunakan untuk menahan tekanan dalam
    minuman bergas, bir dan makanan yang dipanaskan dalam wadah tertutup. Sumbat
    alumunium digunakan untuk air mineral, minuman tanpa gas, susu, yoghurt dan
    sebagainya. Sumbat dari plastik digunakan untuk minuman yang tidak bergas dan
    makanan dalam bentuk krim atau tepung (powder). Berdasarkan fungsinya penutup
    wadah gelas di bagi atas 3 golongan, yaitu :
    1. Penutup yang dirancang untuk menahan tekanan dari dalam wadah gelas
    (Pressure Seal)
    Tipe ini digunakan untuk minuman-minuman berkarbonasi, dan mencakup :
    - Screw in-Screw Out atau Screw On-Screw Off
    - Crimp On Lever Off, Crimp On Screw Off atau Crimp On Pull Off
    - Roll On (Spin On) Screw Off
    Contoh tipe ini adalah : sumbat gabus atau penutup polietilen atau penutup
    sekrup, penutup mahkota (penutup dari timah yang dilapisi dengan gabus atau
    polivinil klorida) atau penutup sekrup dari aluminium.
    2. Penutup yang dapat menjaga keadaan hampa udara di dalam wadah gelas
    (Vacuum Seals).
    Penutup ini mencakup :
    - Screw on twist off
    - Press on Prise Off atau Press On Twist Off
    - Two-piece screw on screw off, atau Roll on Screw off
    - Crimp on Prise off
    Tipe ini digunakan untuk penutup kemasan hermetis atau bahan-bahan pangan
    yang diawetkan dan kemasan pasta.
    3. Penutup yang dirancang semata-mata untuk mengamankan produk pangan
    yang ada di dalam wadah (Normal Seals)
    Penutup ini mencakup :
    - One or Two piece-pre threaded, screw on, screw off
    - Lug type screw on, twist off
    - Roll on (spin on), screw off
    - Press on, prise off
    - Crimp on prise off, atau crimp on screw off
    - Push in pull out, atau Push on pull off
    Contoh penutup tipe ini adalah gabus atau gabus sintetis yang dipasang pada
    penutup timah, penutup polyetilen atau alumunium, penutup plastik atau
    logam dan alumunium foil.